
PADANG(AuraNEWS) – Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar terus berjuang membangun daerah-daerah yang memiliki keterbatasan akses dan menjadi terisolir, seperti Desa Balung, Kecamatan XIII Koto Kampar dan dua puluh tiga desa lainnya yang berada dalam bentangan bukit Rimbang Baling, Kecamatan Kampar Kiri Hulu yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat.
Jembatan gantung yang pernah dibangun menggunakan dana APBD Kabupaten Kampar, sebagai satu-satunya akses penghubung dari dan keluar daerah tersebut masih dirasa kurang memadai untuk mendorong aktifitas perekonomian masyarakat.
“Kita perlu membangun akses jembatan yang lebih memadai sehingga lalu lintas barang dan jasa yang lebih cepat dapat mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi masyarakat,” terang Drs. H. Yusri, MSi, usai melakukan pertemuan dengan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN), Sumatera Barat, Rabu (20/07/2022).

Dalam pertemuan tersebut, Sekda Kabupaten Kampar beserta rombongan disambut oleh Kepala BPJN Sumatera Barat, Syachputra A. Gani. Rapat koordinasi ini sesuai dengan arahan dari Kepala BPJN Provinsi Riau dan anggota DPR-RI, Syahrul Aidi, mengingat ruas jembatan tersebut berada di dua provinsi, yakni Provinsi Riau dan Provinsi Sumatera Barat.
Dalam keterangan persnya, Drs, H. Yusri, MSi menjelaskan bahwa Kepala BPJN Sumatera Barat juga sudah menyurati Kementerian PUPR terkait pembangunan jembatan di daerah perbatasan tersebut.
“Kami yakin Kementerian PUPR akan menyetujui usulan pembangunan jembatan sepanjang 120 m itu,” jelas Drs. Yusri.
Drs. H. Yusri, M.Si, juga mengungkap bahwa pembangunan jembatan tersebut akan berdampak positif bagi pembangunan wilayah Rimbang Baling di Kecamatan Koto Kampar Hulu.
“Ada dua puluh empat desa yang sulit di akses di wilayah Rimbang Baling,” terang Drs. Yusri, dua puluh tiga desa masuk ke wilayah Kabupaten Kampar dan satu desa lainnya berada di wilayah Sumatera Barat. Dengan dibangunnya jembatan sepanjang 120 m di Desa Balung, maka akses untuk melakukan percepatan pembangunan di desa-desa tersebut akan semakin mudah, terutama pembangunan ekonomi masyarakat.” bebernya.
Drs, H. Yusri, MSi juga menyampaikan komitmen pemerintah Kabupaten Kampar yang selama tiga tahun terakhir terus memperjuangkan pembangunan jembatan tersebut.
“Ini tahun ketiga kita berjuang, dan untuk yang ketiga kalinya saya ke BPJN Sumatera Barat ini. Kita berharap ini perjuangan terakhir dan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR menyetujui permintaan kita sehingga kita bisa fokus membangun daerah-daerah yang terisolir yang selama ini terhambat karena keterbatasan akses,” ungkap Drs. Yusri.
Rombongan Sekda Kabupaten Kampar yang terdiri dari Asisten 1 Setda Kabupaten Kampar, Ahmad Yuzar, Asisten II Setda Kabupaten Kampar, Suhermi, Asisten III Setda Kabupaten Kampar, Azwan, Kadis Pariwisata Kabupaten Kampar, Zulia Darma dan Kadis PUPR yang diwakili oleh Kabid Jalan dan Jembatan, Afrudin Amga, meminta doa kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kampar agar perjuangan tersebut berhasil.
“Kami memohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Kabupaten Kampar. Dukungan dan doa serta kerjasama yang baik dari seluruh pihak akan berdampak pada kesuksesan pembangunan di negeri yang kita cintai ini.(***)





