<>

BANGKINANGKOTA(AuraNEWS) – Mantan aktifis Himpunan Mahasiswa Ocu Kampar (HMOK), Rahmat Yani, menanggapi demonstrasi di Jakarta, terkait sengketa Koperasi Produsen Petani Iyo Basamo yang juga menyuarakan agar Sekda Kampar, Drs. Yusri, diganti. Menurut Rahmat Yani, aksi yang berlangsung Senin (18/07/2022) bernilai politis.

“Pasalnya, upaya perdamaian antara dua kelompok yang bertikai di Desa Terantang, Kecamatan Tambang, yang dimediasi oleh Drs. Yusri itu dalam kapasitasnya sebagai Ketua Lembaga Adat Kampar (LAK), bukan dalam kapasitasnya sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar,” ungkap Rahmat Yani.

“Dan rapat yang menghasilkan kesepakatan damai antara kedua belah pihak yang bertikai dilaksanakan di balai adat, bukan di gedung pemerintah,” sambung Rahmat.

Rahmat Yani juga menegaskan bahwa tuduhan yang dilayangkan peserta aksi kepada Yusri yang dianggap ingin menguasai lahan milik masyarakat tersebut terkesan mengada-ada dan perlu dibuktikan.

“Itu merupakan tuduhan yang serius dan perlu pembuktian, apalagi peserta aksi hanya mendengar kesaksian dari salah satu pihak tanpa mendengarkan pihak Yuslianti, selaku Ketua Koperasi Produsen Petani Iyo Basamo yang bersengketa dengan pihak Hermayalis.” terang Rahmat.

Rahmat Yani menyayangkan sikap aktifis yang tidak netral dan memihak hanya kepada salah satu pihak dalam menanggapi sengketa lahan yang terjadi di tengah masyarakat.

“Hal ini bisa menjadi preseden buruk bagi para aktifis. Aktifis itu harus mendengarkan kedua belah pihak dan tidak berat sebelah,” lanjut Rahmat.

Keberpihakan kepada salah satu pihak yang bertikai dan mengabaikan kesaksian pihak lain serta tuduhan kepada Sekda Kampar, Drs. Yusri, yang dianggap ingin menguasai lahan milik masyarakat membuat Rahmat Yani merasa miris dan berkesimpulan bahwa aksi di Jakarta itu lebih sarat muatan politis daripada membela hak masyarakat.

“Miris sekali. Aksi ini lebih besar muatan politisnya daripada pembelaan hak-hak masyarakat. Apakah ganti Sekda Kampar akan menyelesaikan konflik yang ada? Kita semua tahu, sengketa lahan Koperasi Iyo Basamo ini sudah bertahun-tahun. Sekda dan Bupati Kampar sudah silih berganti. Aparat hukum juga sudah bekerja hingga ke tingkatan Mahkamah Agung. Janganlah memperkeruh situasi dengan tuduhan yang belum bisa dibuktikan kebenarannya dan menyeret masalah ini ke ranah politik,” tegas Rahmat Yani.(***/ben)