Selasa, April 16, 2024
BerandaAdvetorialIPRY-KK Lakukan Diskusi Secara Virtual dengan Tema "Peran Mahasiswa dalam Pembangunan Daerah"

IPRY-KK Lakukan Diskusi Secara Virtual dengan Tema “Peran Mahasiswa dalam Pembangunan Daerah”

KAMPAR(auranews.co.id) – Departemen Pengembangan Sumber Daya Anggota dalam Kepengurusan Ikatan Pelajar Riau Yogyakarta Komisariat Kampar (IPRY-KK), melakukan Diskusi secara Virtual dengan mengangkat tema “Peran Mahasiswa dalam Pembangunan Daerah” yang berlangsung pada hari Jum’at, 14 Agustus 2020 Pukul 20:00-22:15 WIB melalui Google Meet yang diikuti kurang lebih 50 peserta, dan turut serta dihadiri oleh Ketua Ikatan Pelajar Riau Yogyakarta dan juga beberapa Ketua Komisariat lain. Asep Mahendra selaku Ketua Panitia mengatakan “kegiatan ini merupakan wadah silaturrahmi dan tempat diskusi, dengan harapan mampu melahirkan rekomendasi kebijakan bagi pemerintah untuk pembangunan daerah”.

Menurut Toibul Hadi, Ketua Umum Ikatan Pelajar Riau Yogyakarta Komisariat Kampar (IPRY-KK) “kegiatan ini merupakan sebuah kemajuan ditengah pandemi yang terjadi, IPRY-KK harus mampu bertanggungjawab menstransformasi ilmu pengetahuan yang bermajuan kepada masyarakat secara inovatif, kreatif, dan cerdas”. Selain itu ia mengatakan “sebagai mahasiswa, kita memiliki peran agen of change dan sosial controle, kita dituntut harus bisa memberikan trobosan dan kontribusi pada daerah, terkhususnya dari IPRY-KK ini sebagai Organisasi Pelajar/Mahasiswa Daerah. Bung Karno pernah mengatakan bahwa kemajuan suatu bangsa itu tergantung dari pemudanya”.

Dalam diskusi ini hadir sebagai Narasumber Rusidi Rusdan, S.Ag.,M.Pd.I Selaku Ketua BAWASLU Provinsi Riau, Yurnalis Basri, S.Sos., M.Si yang merupakan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Riau, kemudian Ketua Komisi III DPRD Kampar Zulfan Azmi, ST., MT dan juga Penasehat IPRY-KK Dr. Taufik Mandailing, M.Ag. Webinar ini dipandu oleh Syaidina Oemar Maulana selaku Wakil Ketua Umum IPRY-KK 2019-2020.

Penyampaian materi pertama disampaikan oleh Rusidi Rusdan, S.Ag.,M.Pd.I ia mengatakan bahwa “pemuda adalah kader terdepan untuk mencapai semua cita-cita bangsa, mahasiswa harus siap menerima estafet kepemimpinan, pemuda hari ini adalah pemimpin esok hari”. Sedangkan menurut Zulfan Azmi, ST., MT “Ada 4 poin yang harus dilakukan oleh mahasiswa yaitu yang pertama mahasiswa harus berpikir selayaknya mahasiswa, seperti mencapai prestasi di kuliah, yang kedua mahasiswa sebagai agent of change, mahasiswa sebagai pemberi pandangan dan masukan ke daerah bagaimana mahasiswa mengambil bagian dalam perancangan daerah, yang ketiga mahasiswa memberi kritik membangun ketika pemerintah dalam menjalankan tugas nya tidak sesuai dengan aturan yg berlaku, dan yang keempat mahasiswa harus bisa mengimplementasikan ilmu yg didapat selamat berkuliah untuk membangun daerah”.

Kemudian dibuka sesi tanya jawab, ada salah satu pertanyaan dari peserta bernama Zidan Zaberti, ia menanyakan “apa pendapat abang-abang sekalian tentang mahasiswa yang tidak mau ikut berorganisasi?”, kemudian dijawab langsung oleh Zulfan Azmi, ST., MT “mahasiswa yang tidak mau ikut berorganisasi adalah mahasiswa yang tidak akan dapat berkembang, untuk itu bergabunglah dalam organisasi, karena sangat bermanfaat dan mematangkan potensi yang ada dalam diri kita.” Jawab Ketua Komisi 3 DPRD Kabupaten Kampar itu.

Setelah itu disampaikan sebuah pesan dari Yurnalis Basri, S.Sos., M.Si “jadilah kaum muda yg berintegritas yang dapat membangun daerah menjadi lebih baik lagi” Pesannya kepada Mahasiswa. Selanjutnya penyampain materi yang terakhir dari Dr.Taufik Mandailing, M.Ag yang mengatakan bahwa fungsi filsafat bisa diambil alih oleh mahasiswa sebagai agent of change “Ada 4 poin yang mahasiswa dapatkan selama menempuh pendidikan, yang pertama membentuk sifat kritis, mahasiswa perlu mengkritik, namun kritik yang baik adalah kritik yang dapat memberikan saran, yang kedua pemecahan problem solving, yaitu bagaimana mahasiswa memecah persoalan dengan memanfaatkan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan, yang ketiga membentuk kemampuan analisis, mahasiswa adalah kaum elit pengetahuan, pengetahuan yg mahasiswa miliki harus dapat digunakan untuk perubahan dan yang keempat menambah pengalaman , mahasiswa harus selalu berpartisipasi dalam pembangunan daerah, berkontribusi sesuai dgn bidang keilmuan nya masing masing” Ujar Penasehat IPRY-KK sekaligus Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.***

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments